Menjaga AGAMA ALLAH

Pagi ini, setelah aku membuka-buka hadist arba’in. Aku membaca hadist yang didalamnya sungguh sangat mengingatkan akan kondisi ku saat ini. Hadist tersebut berbunyi :

“Dari Abu Abdillah An-numan bin Basyir ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas, antara keduanya terdapat yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barang siapa menjaga diri dari hal-hal yang samar itu, maka ia telah menjaga agama dan harga dirinya, dan barangsiapa jatuh ke dalam perkara yang samar, maka ia telah jatuh ke wilayah yang haram, seperti seorang pengembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang,sedikit saja ia akan masuk ke dalamnya.

Ketahuilah, setiap raja mempunyai daerah larangan. Ketahuilah, sesungguhnya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharankan-Nya. Ketahuilah, bahwa didalam jasad terdapat segumpal daging, bila ia baik maka baiklah seluruh jasad itu dan bila ia rusak maka rusak pula seluruh jasad itu. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Hati.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Bagaimana dengan kondisi dan keadaanku saat ini? Sungguh aku telah dengan sadar menjatuhkan diri ke dalam urusan yang pada awalnya aku anggap samar (=subhat), namun setelah keluarnya fatwa MUI yang mengharamkannya aku dengan sadar telah menjatuhkan diri ke dalam urusan yang HARAM.

Ya Allah, cukup engkaulah pelindungku dari segala goda rayu syaitan,dari segal urusan yang Engkau larang.
berilah hambamu yang lemah ini kekuatan untuk dapat menghindari dan menjauhinya.

Ya Allah, cukup Engkaulah pemberi rizkiku dan keluargaku. Berilah hambamu ini kemudahan dan keluasan dalam mencari ma’isyah utk mencari RidhoMu.

Ya Allah, Yang maha Kuat lagi Agung dan Maha Kasih, Anta ‘azizur Rahman. Berilah hambamu ini kekuatan untuk meninggalkan hal-hal yang HARAM.

Insya Allah, demi menjaga agama dan imanku aku harus segera mengambil keputusan. aku hanya berharap semoga dari manajemen dapat kembali berfikir dengan hati dan iman, bukan dengan harta dan dunia. Dan yang terpenting aku telah menyampaikan segala apa yang mengganjal dalam hati terutama berkenaan dengan syari’at ini kepada manjemen.

Kepada teman2 dan saudara2 ku, segeralah berfikir dengan hati dan iman. Silahkan kembali merujuk ke hadist Nabi di atas, semoga bisa memberikan pencerahan hati dan iman kita.